This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Pemberantasan Pungli Terkesan Pencitraan dan Hanya Birokrasi Menengah Kebawah,

Tuesday, April 29, 2014

FB penjelasan KPU terkait 'leletnya' rekapitulasi pemilu



Rapat Pleno Rekapitulasi Suara hasil Pemilu Legislatif yang digelar KPU lambat. Hal ini diakui sendiri oleh komisioner penyelenggara pemilu lantaran disebabkan beberapa faktor.

"Pertama rekap yang kesannya lambat, memang di hari pertama itu menentukan pola rekap, memang banyak perdebatan," ujar Komisioner KPU Juri Ardiantoro di Gedung KPU, Jakarta, Selasa (29/4).

Juri menegaskan, di hari pertama dan kedua penghitungan, baik saksi dari masing-masing parpol, Bawaslu dan KPU sedang menyamakan persepsi. Bagaimana mekanisme penghitungan dan beberapa hal lainnya.

Namun demikian, Juri menegaskan, untuk hari-hari selanjutnya, para saksi dari para peserta pemilu sudah mengetahui mekanisme kerja KPU.

"Sudah mulai kelihatan kesepahaman yang tidak perlu diperdebatkan, pada level substantif," ujarnya.

Sejauh ini, KPU baru mengesahkan rekapitulasi hasil pemilu. Sejak Sabtu (26/4) kemarin komisi baru menetapkan dan mengesahkan 7 provinsi. Di antaranya; Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Gorontalo, Bangka Belitung, Jambi, Sumatera Barat dan Bali.

Di sisi lain, KPU juga menunda penetapan di beberapa provinsi. Di antaranya; Provinsi Banten, Jawa Barat, Bengkulu, DKI Jakarta (untuk Dapil I, II, III), kemudian Provinsi Riau dan Lampung.

Monday, April 28, 2014

Grafik Dukungan kepada Prabowo Semakin Melesat Tajam, Jokowi Terjun Bebas


Di berbagai survei yang dilakukan berbagai lembaga, nama Jokowi selalu unggul dibandingkan dengan Prabowo. Namun, kabar baik mulai menyapa kubu Prabowo. Dalam satu pekan terakhir, nama Prabowo Subianto, Capres dari Partai Gerindra semakin melesat naik, bahkan sudah menyalip Jokowi.
Dari polling yang dilakukan www.tribunews.com dengan memberikan judul ‘siapa presiden pilihan Anda?’, saat ini Prabowo berada pada posisi teratas dengan 48,65 persen. Sedangkan Jokowi 47,85 persen. Sementara Aburizal Bakrie hanya 0,14 persen.
Peningkatan suara Prabowo  melesat naik sangat tajam sementara Jokowi menempel ketat.
Hal ini menunjukkan  masyarakat mulai sadar dan tahu mana yang terbaik. Bahkan dalam polling tersebut berbagai komentar yang menyetujui Prabowo menjadi presiden. Seperti yang dikatakan Riema Lee, ‘Apapun yang terjadi, saat ini yang paling cocok memimpin negeri ini adalah Bapak Parbowo’.
Atau komentar dari pembaca yang lain yakni Fajar Sutarwan yakni ‘Indonesia sedang butuh sosok seperti Prabowo, bukan boneka kayu yang mencla mencle, tak punya prinsip’. Tidak hanya dua orang diatas, ada juga pembaca lain yakni Rizky Septian yang mengatakan, ‘tadinya percaya sama pak Jokowi, tapi sekarang pindah ke lain hati ‘PrabowoRI1′.
So, siapa Presiden pilihan Anda?

Friday, April 25, 2014

FB Surabaya Belum Resmi Berpasangan, Relawan Prabowo-Hatta Sudah Deklarasi



Meski belum resmi bersanding, sekelompok masyarakat di Surabaya mendeklarasikan diri sebagai relawan pendukung pasangan capres-cawapres Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, Jumat (25/4/2014) sore. Mereka yakin, pasangan itu akan memenangkan Pilpres 9 Juli nanti. 

Deklarasi relawan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa untuk Republik Indonesia itu diformat mirip aksi unjuk rasa. Mereka membentangkan spanduk bergambar Prabowo Subianto-Hatta Rajasa di depan Gedung Negara Grahadi, Surabaya. 

Sebagian massa membagikan selebaran seruan untuk mendukung pasangan tersebut sebagai capres dan cawapres 2014. Inisiator relawan mengatakan, meski keduanya belum resmi sebagai pasangan capres-cawapres, setidaknya deklarasi tersebut adalah dorongan bagi keduanya untuk bersatu membangun Indonesia. 

"Bangsa ini perlu pemimpin yang tegas, lugas, kua,t dan profesional, dan memiliki visi mampu menyelesaikan berbagai potensi permasalahan bangsa. Ciri-ciri itu ada di kedua tokoh itu," katanya. 

Selain dihadiri kader Partai Amanat Nasional Surabaya, deklarasi relawan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa itu dimeriahkan massa Pendukung Prabowo for President, mahasiswa, dan Himpunan Purna Tenaga Kerja Indonesia (HPTKI). 

Selain dipasangkan dengan Menteri Perekonomian Hatta Rajasa, sejumlah nama juga kerap disebut sebagai calon pendamping capres dari Partai Gerindra itu, antara lain Mahfud MD, Dahlan Iskan, dan Soekarwo.
Sumber: KOMPAS.COM

Rhoma Irama Ancam Cabut Dukungan dari PKB



Rhoma Irama melalui pendukungnya yang tergabung dalam Riforri (Rhoma Irama For Republik Indonesia) mengancam menarik dukungan dari Partai Kebangkitan Bangsa. 

Riforri menyampaikan tiga poin yang harus dipenuhi PKB agar Rhoma tidak menarik dukungannya. "Yang pertama akan menarik dukungan bila PKB tidak konsekuen dengan kesepakatan yang telah disepakati bersama untuk mencapreskan Haji Rhoma Irama, pada 2014," kata Ketua Tim Sukses, Shechan Shahab, Sabtu (26/4/2014). 

Poin kedua, Rhoma Irama minta harus dilibatkan dalam menjalin koalisi dengan partai manapun. Jika tidak dilibatkan, maka penyanyi dangdut ini tetap akan mencabut dukungan kepada PKB. 

Adapun poin ketiga, Rhoma Irama menyatakan bakal berjuang untuk umat Islam dan negara Republik Indonesia yang berdasar Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.

Dalam kesempatan itu, Rhoma berhalangan hadir pada jumpa pers tersebut. Tim sukses menyatakan akan menunggu ketegasan PKB dalam waktu 2 minggu. Jika nama Rhoma tidak terdaftar sebagai Capres dari PKB tanpa diskusi sebelumnya maka Rhoma akan menarik dukungannya.

"Tinggal 2 minggu, tidak ada (komitmen) ya kita tidak dukung lagi. Pencalonan kelompok lain tanpa ajak Haji Rhoma diskusi, maka menarik dukungannya," tambahnya lagi.

Menutut Shechan, keputusan ini sudah disampaikan ke PKB. Mereka menyatakan pada Senin lalu sudah menyampaikan akan mengutarakan tiga poin tersebut kepada media.
Sumber : Kompas.com

FB Soekarno As One Of The Founding Father Indonesian Nation


Pancasila merupakan hasil usaha pemikiran manusia Indonesia yang sungguh-sungguh secara sistimatis dan radikal, yang dituangkan dalam suatu rumusan rangkaian kalimat yang mengandung satu pemikiran yang bermakna dan bulat untuk dijadikan dasar, azas dan pedoman atau norma hidup dan kehidupan bersama dalam rangka perumahan satu Negara Indonesia merdeka. Sebagai suatu hasil dari pemikiran, maka Pancasila tidak bisa dilepaskan dari penggalinya sendiri, Soekarno. Tanpa mengikutsertakan Soekarno dalam penjelasan Pancasila adalah sama saja dengan memutus rantai sejarah dan alur pemikiran yang diawali Soekarno. Untuk itu perlu adanya penelusuran lebih jauh mengenai bagaimana kondisi sosio-kultural Soekarno waktu kecil mempengaruhi proses pemikiran dan pandangannya dalam melihat kolonialisme. Bagaimanapun juga terbentuknya Pancasila tidak bisa lepas dari keadaan sosial, politik dan ekonomi rakyat Indonesia dibawah kolonialisme pada waktu itu.
Pertikaian yang terjadi diantara sesama kaum pergerakan Indonesia pada tahun 1920-an menyebabkan Soekarno berusaha keras bagaimana menyatukan berbagai kelompok aliran politik yang ada pada waktu itu. Sedangkan perdebatan tentang dasar negara yang terjadi pada tahun 1945 tidak terlepas dari fragmentasi kehidupan aliran ideologi yang terpolarisasi dalam tiga kekuatan besar yakni Islam (SI-PSI), Nasional (PNI-PNI Baru) dan Komunis (PKI). Pengaruh tokoh dan ideologi partai menguat dan diperjuangkan sebagai dasar negara dalam sidang BPUPKI dan kemudian pada Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) yang dibentuk oleh Jepang pada 7 Agustus 1945 untuk menggantikan BPUPKI. Perdebatan “apakah dasar negara kita, jika merdeka?” memang menghangat di sidang-sidang BPUPKI dan PPKI.
Soekarno-Hatta dan kaum nasionalis berada di barisan terdepan untuk meyakinkan Pancasila sebagai dasar negara yang pas bagi Indonesia yang akan merdeka. Tapi, kelompok tokoh Islam seperti Ki Bagus Hadikusumo dari Muhammadiyah, KH. Wahid Hasyim dari NU, dan KH. Achmad Sanusi dari PUI menolak Pancasila dan menginginkan Islam sebagai dasar negara. Puncak dari pemikiran Soekarno dalam menyatukan berbagai aliran utama dalam masyarakat Indonesia menjelang Indonesia merdeka ini adalah lima rumusan saling berkaitan yang diberi nama Pancasila. Disini dapat dikatakan bahwa Pancasila merupakan suatu nota kesepakatan antara golongan nasionalis, kelompok agama Islam dan Kristen-Katolik dalam kehidupan bernegara.
Sebagai salah satu founding fathers Indonesia, pemikiran-pemikiran Soekarno memiliki keistimewaan dibanding tokoh-tokoh Indonesia pada waktu itu. Dasar-dasar pemikiran politik Soekarno memberi akomodasi pada aliran-aliran penting yang hidup di dalam masyarakat, yaitu ke arah mempersatukannya ke dalam suatu “common denominator”, apakah namanya Marhaenisme, Pancasila, atau Nasakom. Untuk keperluan itu, dia memilih apa yang dianggapnya baik atau positif dari masing-masing aliran. Dalam hal ini dia berpegang pada sikap kesediaan untuk memberi dan menerima dari masing-masing aliran atau ideologi yang ada.
Mahathir Mohammad mampu menangkap dengan baik dua kemampuan Soekarno yang telah mengantarkannya untuk melahirkan pikiran-pikiran fundamental berupa konsepsi yang cerdas bagi bangsa Indonesia dan umat manusia. Pertama, Soekarno merupakan orang yang mampu menyelami dan menangkap kondisi dan aspirasi rakyat Indonesia dengan segala kemajemukannya untuk kemudian mempersatukannya sebagai sebuah bangsa. Kedua, Soekarno adalah seorang visioner yang mampu melihat dan memberikan pandangan kedepan yang jauh melampaui jamannya, sehingga dengan demikian mampu memberikan bimbingan dan acuan perjuangan bagi bangsa Indonesia serta umat manusia dalam membangun peradaban dan kesejahteraan hidupnya.