Pemberantasan Pungli Terkesan Pencitraan dan Hanya Birokrasi Menengah Kebawah,

Saturday, October 18, 2014

Jokowi Menemui Prabowo Masyarakat Heboh


Pertemuan Presiden Terpilih Joko Widodo dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto bertemu dalam suasana hangat. Keduanya tampak akrab dan memuji satu sama lain saat bersama di Rumah Keluarga Besar Prabowo, di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan.

Pertemuan kedua tokoh politik itu--yang selama berbulan-bulan berseteru sengit-- mendapat apresiasi berbagai kalangan. Pertemuan ini dinilai penting telah meredakan gejolak politik yang memanas belakangan ini.

Rivalitas Joko Widodo atau Jokowi dan Prabowo berjalan sengit saat Pemilihan Presiden 2014 berlanjut hingga parlemen. Persaingan itu tak hanya di kalangan elite, tapi juga di akar rumput.
Kedua kubu—Koalisi Merah Putih dan Koalisi Indonesia Hebat—saling berhadap-hadapan di parlemen. Diantara yang membetot perhatian publik adalah soal Undang-Undang MPR, DPR, DPD, dan DPRD serta UU Pilkada, hingga pemilihan pimpinan DPR dan MPR.

Namun kebekuan situasi politik itu perlahan cair setelah Jokowi bertemu Prabowo di rumah kelurga besar Prabowo di Jalan Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Meski hanya berlangsung 15 menit, pertemuan itu setidaknya menjawab keraguan publik atas kebuntuan komunikasi Prabowo-Jokowi.

Pasar merespons positif ditunjukkan dengan bergairahnya laju Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan di hari pertemuan itu, Jumat 17 Oktober 2014, dan ditutup menguat 77,33 poin atau 1,56% pada level 5.028,95. Padahal, beberapa hari sebelumnya selalu ditutup minus.

Saling hormat

Pertemuan ini sebenarnya sudah dirancang jauh-jauh hari oleh Tim Transisi Jokowi-JK, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Edhie Prabowo, dan Politisi PDI P Arya Bima. Disepakati, pertemuan digelar hari ini di kediaman ayah Prabowo, Soemitro Djojohadikusumo.

Prabowo menyambut kedatangan Jokowi sambil mengambil sikap hormat militer. Penghormatan Prabowo itu langsung dibalas Jokowi dengan badan setengah membungkuk. Kedua tokoh itu berjabat tangan, Prabowo merangkul Jokowi layaknya seorang sahabat yang sudah lama tidak bertemu.

Mereka kemudian bergegas masuk ke dalam rumah. Jokowi dan Prabowo berbicara empat mata di ruang tamu sekitar tujuh menit. Sedangkan para pendampingnya diarahkan ke ruang kerja ayah Prabowo, sambil melihat foto-foto yang ada di ruangan itu.

"Kami geser ke ruang kerja Pak Mitro. Sementara pak Jokowi dan Pak Prabowo berbincang empat mata," kata Deputi Tim Transisi Andi Widjajanto yang ikut mendampingi Jokowi.

Perbincangan empat mata Prabowo-Jokowi hanya berlangsung 7 menit. Selebihnya, Prabowo mengajak Jokowi bersama para pendamping untuk berbincang santai di ruang tamu selama 8 menit. "Total pertemuan sekitar 15 menit," tutur dia.

Usai bertemu di dalam, Prabowo dan Jokowi beserta pendampingnya keluar rumah dan memberikan keterangan pers. Prabowo merasa terhormat dengan kedatangan Jokowi di kediaman keluarga besarnya. Prabowo mengucapkan selamat kepada mantan Wali Kota Solo itu. “Tadi saya bertemu dengan penuh persahabatan," ujar Prabowo.

Prabowo mengajak pendukungnya untuk mendukung pemerintahan Jokowi, meski tak segan untuk mengkritisi kebijakan pemerintah yang tidak menguntungkan bangsa dan negara. 

Pertemuan kali ini diakui Prabowo memang cukup singkat. Salah satu alasannya adalah karena Prabowo menginginkan pertemuan dengan Jokowi di tempat yang lebih leluasa. Maka dari itu, mantan Danjen Kopassus itu mengundang Jokowi berkunjung ke kediamannya di Bukit Hambalang, Bogor, Jawa Barat.

"Saya berharap Jokowi akan datang ke Hambalang. Walau sudah jadi presiden. Dan saya akan minta dia nyanyi di Hambalang," kata Prabowo.

Jokowi langsung menyanggupi permintaan Prabowo. Dia bersedia hadir ke rumah Prabowo setelah dilantik menjadi Presiden RI. "Saya juga sanggupi untuk tadi datang," kata Jokowi.

Jokowi berjanji meluangkan waktu, bertandang ke rumah Prabowo Subianto. "Saya terima kasih masih diundang ke rumahnya," ujarnya. 

"Kalau untuk nyanyi saya nggak bisa penuhi. Saya nggak bisa nyanyi," ucap Jokowi disambut gelak tawa Prabowo dan hadirin. 

 
Prabowo Subianto membeberkan pembicaraannya dengan Jokowi dalam pertemuan tertutup tersebut. Dalam wawancara khusus dengan tvOne, Prabowo menegaskan komitmennya untuk tidak menjegal pemerintahan yang nantinya akan dipimpin oleh Jokowi.

"Saya katakan, 'Pak, ini persaingan dan pertarungan politik keras, tapi di debat capres saya sampaikan kalau kita berdua ini sudah masuk final. Jadi juara 1 ya Bapak, ya saya ucapkan selamat saat Bapak dilantik',” kata Prabowo. 

Prabowo melanjutkan kata-katanya untuk Jokowi. “'Kalau nanti kami menilai pemerintahan Bapak menyimpang, kami akan kritik, koreksi'. Lalu kata Pak Jokowi, 'Oh ya itu bagus, saya terima kritik dan koreksi'. Kalau begitu selesai persoalan. Tidak ada jegal-jegalan," imbuh Prabowo. 

Dia menyampaikan surat terbuka melalui akun Facebook pribadinya. Dia meminta agar semua pendukungnya untuk mendukung pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla dan memahami sikap yang diambilnya saat ini.

"Saya mohon semua pendukung-pendukung saya untuk memahami hal ini. Saya mengerti sebagian dari Saudara-Saudara belum bisa menerima sikap saya. Tetapi percayalah, seorang pendekar, seorang kesatria harus tegar, harus selalu memilih jalan yang baik, jalan yang benar. Menghindari kekerasan sedapat mungkin. Menjauhi permusuhan dan kebencian," ujar Prabowo. 

 
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Edhy Prabowo mengatakan, pertemuan pertama Prabowo dan Jokowi setelah putusan Mahkamah Konstitusi terkait putusan hasil pilpres itu membahas persoalan bangsa.

"Bicara menjaga empat pilar kebangsaan dan membangun Indonesia yang besar, selanjutnya mereka bicara berdua," kata Edhy Prabowo.

Menurut Edhy, pertemuan ini merupakan awal yang baik untuk membangun suasana politik yang lebih harmoni. Dalam pertemuan itu, Prabowo menegaskan sikapnya dan Koalisi Merah Putih untuk tetap mengkritisi kebijakan pemerintah yang tidak prorakyat.

"Pak Prabowo meminta tidak saling menjegal. Kita bersama untuk membangun negara," ujar Edhy.

Sekjen Gerindra Ahmad Muzani, yang juga hadir dalam pertemuan itu menerangkan, pertemuan Jokowi dan Prabowo berjalan baik dan penuh keakraban. Prabowo menyampaikan kepada Jokowi, bahwa apa yang pernah dia sampaikan selama ini, khususnya saat kampanye, merupakan pandangan dia apa adanya dengan gaya khas seorang Prabowo.

"Itu sebagai tipologi seorang Banyumas. Kalau itu dikatakan sebagai orang emosional, saya rasa itu sudah dirasakan oleh Pak Jokowi hari ini," ujar Muzani.
Muzani menegaskan, dengan pertemuan Prabowo dan Jokowi hari ini, semakin meyakinkan masyarakat bahwa hubungan antara kedua tokoh ini sudah mencair.

"Semula beku sudah mencair. Semua karena ada persepsi yang kurang jelas, saat ini sudah disampaikan persepsi itu. Sebagai seorang Jenderal, Pak Prabowo mengerti betul konstitusi. Seorang presiden adalah panglima tertinggi," terang dia.
Sumber: viva.co.id

0 comments:

Post a Comment